DEWAN GURU

DEWAN GURU








Selasa, 22 Februari 2011

System jaringan Komunikasi Pendidikan Sekolah Dasar


JARINGAN SYSTEM KOMUNIKASI

LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

komunikasi ialah satu cara manusia berhubungan yang melibatkan pengertian atau maksud, dengan syarat mereka perlu setuju dengan definisi istilah-istilah yang digunakan berdasarkan sesuatu yang simbolik seperti isyarat, huruf, nomor, dan perkataan yang melambangkan atau menyerupai ide-ide yang dapat menyampaikan maksud . Dan Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan manajerial Kepala Sekolah. Kepala Sekolah hendaknya berupaya untuk mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.

Kemampuan berkomunikasi adalah alat yang sangat utama untuk menjadi seorang pengelola yang efektif. Namun begitu, sebelum menyimpulkan bahwa komunikasi menyediakan segala jawaban atas masalah-masalah mengenai pengelolaan pendidikan

Manajemen (berbasis) sekolah, memberikan kewenangan penuh kepada Kepala Sekolah untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi komponen-komponen pendidikan suatu sekolah, diantaranya :

Komponen-komponen tersebut meliputi:

1. input siswa / Kesiswaan,

a. Penerimaan Siswa Baru

b. Program Bimbingan dan Penyuluhan

c. Pengelompokan Belajar Siswa

d. Kehadiran Siswa

e. Mutasi Siswa

f. Papan Statistik Siswa

g. Buku Induk Siswa

2. kurikulum,

a. Menjabarkan kalender pendidikan

b. Menyusun jadwal pelajaran dan pembagian tugas mengajar

c. Mengatur pelaksanaan penyusunan program pengajaran persemester dan persiapan pelajaran

d. Mengatur pelaksanaan penyusunan program kurikuler dan ekstrakurikuler

e. Mengatur pelaksanaan penilaian

f. Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas

g. Mengatur usaha perbaikan dan pengayaan pengajaran

3. Tenaga kependidikan

a. Inventarisasi pegawai

b. Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat, kenaikan berkala, dan mutasi

c. Pengusulan formasi pegawai

d. Mengatur usaha kesejahteraan

e. Mengatur pembagian tugas

f. Pustakawan

1. Sarana-prasarana,

merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi kebutuhan dan penggunaan sarana-prasarana agar dapat memberikan sumbangan secara optimal pada kegiatan belajar-mengajar

2. Dana / Keuangan

a. Pengaturan pendanaan Kegiatan identifikasi input siswa

b. Pengaturan pendanaan Modifikasi kurikulum

c. Pengaturan pendanaan Insentif bagi tenaga kependidikan yang terlibat,

d. Pengaturan pendanaan Pengadaan sarana-prasarana

e. Pengaturan pendanaan Pemberdayaan peranserta masyarakat

f. Pengaturan pendanaan Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar

3. Lingkungan (hubungan sekolah dengan masyarakat),

a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite sekolah dan peran Komite sekolah

b. Menyelenggarakan bakti social, karyawisata

c. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar pendidikan)

d. Menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang program-program sekolah baik yang sudah, sedang dan yang akan dilaksanakan secara transparan

4. kegiatan belajar-mengajar.

a. Membuat perangkat program pengajaran : PG, Silabus, RPP, KKM

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Melaksanakan kegiatan penilaian, Analisis, Bimbingan, remedial dan perbaikan

d. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

e. Penelitian Tindakan Kelas

f. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa

Komponen-komponen tersebut merupakan sub-sistem dalam sistem pendidikan (sistem pembelajaran). Bila terdapat perubahan pada salah satu sub-sistem (komponen), maka menuntut perubahan/ penyesuaian komponen lainnya. Dalam hal ini, bila dalam suatu kelas terdapat perubahan pada input siswa, yakni tidak hanya menampung anak normal tetapi juga anak luar biasa, maka menuntut penyesuaian (modifikasi) pengelolaan Kesiswaan kurikulum (program pengajaran), tenaga kependidikan, sarana-prasarana, dana, lingkungan, serta kegiatan belajar-mengajar

I. Top Manager Pendidikan Sekolah Dasar (Kepala Sekolah)

Dalam pelaksanaan manajemen, termasuk manajemen pendidikan/ sekolah, perlu seorang manajer/pemimpin/administrator yang berpandangan luas dan berkemampuan, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

Seorang manajer/pemimpin/administrator pendidikan/sekolah diharapkan:

  1. Memiliki pengetahuan tentang administrasi pendidikan/sekolah yang meliputi kegiatan mengatur: (a) kesiswaan(b) kurikulum, (c) ketenagaan, (d) sarana-prasarana, (e) keuangan, (f) hubungan dengan masyarakat, (h) kegiatan belajar-mengajar.
  2. Memiliki keterampilan dalam bidang: (a) perencanaan, (b) pengorganisasian, (c) pengarahan, (d) pengkoordinasian, (e) pengawasan, dan (f) penilaian pelaksanaan kegiatan yang ada di bawah tanggungjawabnya.

Memiliki sikap:

a. Memahami dan melaksanakan kebijakan yang telah digariskan oleh pimpinan;

b. Menghargai peraturan-peraturan serta melaksanakannya

c. Menghargai cara berpikir yang rasional, demokratis, dinamis, kreatif, dan terbuka terhadap pembaharuan pendidikan serta bersedia menerima kritik yang membangun

d. Saling mempercayai sebagai dasar dalam pembagian tugas

II. Midel Manager Sekolah (Wakil Kepala Sekolah)

Wakil Kepala Sekolah merupakan kepanjangan tangan kerja kepala sekolah dan harus membuat suatu perencanaan didalam melaksanakan tuagas selama tahun ajaran berlangsung adapun tupoksinya antara lain :

1) Mewakili kepala sekolah jika tidak ada di tempat atau berhalangan hadir pada kegiatan di dalam / luar sekolah (sesuai penunjukan oleh kepala sekolah).

2) Melaksanakan pembinaan sesuai bidangnya

3) Membantu kepala sekolah dibidang humas

4) Membantu kepala sekolah menentukan pembagian tugas dilingkungan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler

5) Membantu kepala sekolah melaksanakan 7 K

6) Membantu kepala sekolah menegakkan disiplin dan efektifitas kegiatan guru, siswa dan siswa serta membantu kepala sekolah mendata kegiatan wali kelas dan guru lainnya

III. Operasional Manager Sekolah ( Tata Usaha dan Guru )


Tata Usaha

Tata Usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan atau melalui wakil kepala sekolah dalam kegiatan – kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

b. Pengelolaan keuangan sekolah (dana Bantuan Operasional Sekolah)

a. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa

b. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai serta tata usaha sekolah

c. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

d. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah

e. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K

f. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala

Guru

Pada umumnya guru di Sekolah Dasar merupakan guru wali kelas yang dituntut untuk mampu dan menguasai berbagai mata pelajaran yang ada terkecuali mata pelajaran PAI, Penjaskes, SBK dan Bahasa Inggris (guru bidang study), selain tugas pokok dalam KBM guru dituntut untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertanggung jawab kepada Kepala sekolah dan atau melalui Wakil Kepala sekolah diantaranya sebagai berikut :

a. Pengelolaan kelas

b. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :

· Denah tempat duduk siswa

· Papan absensi siswa

· Daftar pelajaran kelas

· Daftar piket kelas

· Buku absensi siswa

· Buku kegiatan pembelajaran / buku kelas

· Tata tertib siswa

c. Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa

d. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (Legger)

e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa

f. Pencatatan mutasi siswa.

g. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar

h. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

Manfaat Komunikasi dalam Manajemen Sekolah

Komunikasi yang terjalin dalam suatu organisasi seperti sekolah mempunyai beberapa manfaat utama—misalnya, produksi dan regulasi, inovasi dan sosialisasi individu serta pemeliharaannya (Myers dan Myers, 1982). Kegunaan produksi dan regulasi mencakup aktivitas-aktivitas yang ditujukan untuk melaksanakan pekerjaan utama dari organisasi tersebut, seperti belajar dan mengajar di sekolah. Hal ini juga meliputi penentuan tujuan dan standar-standarnya, menyampaikan fakta-fakta dan informasi, membuat keputusan, memimpin dan mempengaruhi orang lainnya serta memperkirakan jumlah penghasilan.

Kegunaan inovatif termasuk pesan-pesan tentang merangkum ide-ide baru dan merubah program-program, struktur dan prosedur-prosedur didalam sekolah. Pada akhirnya, sosialisasi dan pemeliharaan manfaat-manfaat komunikasi mempengaruhi kepercayaan diri para pelakunya, hubungan interpersonal serta motivasi untuk ber-integrasi dengan tujuan pribadi mereka bersamaan dengan tujuan-tujuan dari sekolah tersebut.

1. Saluran komunikasi harus dikenali.

2. Saluran tersebut harus menghubungkan setiap anggota organisasi

3. Garis komunikasi harus dibuat sependek-pendeknya dan setegas-tegasnya.

4. Setiap komunikasi yang terjalin dikenali berasal dari orang yang tepat dengan posisi yang tepat pula serta memiliki kewenangan untuk mngeluarkan pesan tersebut

5. Sebuah jaringan komunikasi yang lengkap

Admin: Dedi Ruswantono, S.Pd

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG, SILAHKAN KASIH KOMENTAR YANG SOPAN YA, KRITIK ATAUPUN SARAN AKAN KAMI JADIKAN MOTIVASI DIKEMUDIAN HARI.