Kegiatan Keagamaan

Indikator dan parameter orang yang memiliki Rahmat

Orang yang diberi Ramat oleh Allah akan menjadi pribadi-pribadi mulia, Ia adalah Wali Allah dan akan memperoleh pangkat ibaadurrohman. Ia akan mentransformasi kasih sayang Allah ke dalam seluruh lintasan hati, ucapan dan tindakannya (akhlak), yang selanjutnya menjadi sumber energi kasih sayang (ainurrahmah) yang memancar bagi masyarakat sekitar dan lingkungannya.

Memiliki sifat penyayang, rendah hati dan selalu berkata baik dan benar,

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”. (QS. Al-Furqaan: 63)

1) Istiqomah dalam bertahajjud,

“Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka”. (QS. Al-Furqaan: 64)

1) Selalu minta perlindungan kepada Allah,

“Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal". (QS. Al-Furqaan: 65).

“Karena Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman”. (QS. Al-Furqaan: 66)

1) Optimal (mutawassith) dalam alokasi sumberdaya

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”. (QS. Al-Furqon:67

1) Menjauhkan diri dari syirik dan dosa besar (membunuh dan zina),

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya).” (QS. Al-Furqaan:68)

1) Jujur, kreatif dan produktif,

“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya”. (QS. Al-Furqaan:72)

Sangat peka dan respon terhadap ayat Allah
“Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta”. (QS. Al-Furqaan:73)

1) Menjaga keluarga dari api neraka.

“Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Furqaan:74)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani atau jam’an marhuman adalah transformasi masyarakat sebagai perubahan yang mendasar mulai idologi sampai pada cara dan proses kehidupan menuju pada kualifikasi ‘ibaadurrahmaan. Kumpulan ibaadurrahman akan membentuk kesalehan sosial (jam’an marhuman), dan akhirnya akan menjadi baldatun thoyyibatun warobbun ghafuur

Admin. Dedi Ruswantono, S.Pd